Langsung ke konten utama

Ketertarikan


“Ibu guru Bahasa Indonesia ya.” Tanya seorang pengawas sekolah.
“Saya kira ibu guru Bahasa Indonesia.” Ujar seorang peserta PLPG.
Itu adalah dua di antara pernyataan teman atau kenalan yang menduga jika saya adalah seorang  guru Bahasa Indonesia. Bukan tanpa alasan dugaan itu muncul. Beberapa kali saya membimbing siswa dalam lomba kepenulisan. Saya pernah punya menjadi juri sebuah lomba kepenulisan atau pernah didaulat untuk sekedar menjadi MC abal-abal pada  suatu acara. Ah, percaya sekali penanggung jawab acara itu 😊 Intinya terkait dunia literasi.

Sebenarnya keinginan untuk lebih mengasah kompetensi menulis adalah karena adanya kesadaran bahwa menulis adalah sebuah kebutuhan. Menulis adalah bagian dari mengikat ilmu dan meninggalkan jejak kebaikan. Bahkan menulis adalah sebuah keberanian ujar Pramoedya Ananta Toer. Entahnya, intinya saya sedang belajar menulis sekarang. Semoga kelak dapat memberikan karya bermanfaat yang menjadi pemberat timbangan kebaikan.

Dilain waktu pernah ada yang bilang, “Ooo ibu guru Matematika ya, saya kira guru TIK”, seloroh salah seorang peserta pelatihan TIK. Sayapun tidak menduga mendapat pernyataan demikian.

Memang pada dasarnya rezeki itu tidak bisa disangka-sangka. Seorang mahluk asing di dunia digital ini yaitu saya, pernah mendapat sertifkat sebagai Master Teacher dari Intel. Iya, Intel, perusahaan raksasa yang logonya sering tertera pada laptop atau PC. Saya sendiri merasa aneh. Bagaimana saya bisa mendapatkan sertifikat itu, nanti dilain waktu saya ceritakan. Namun intinya saya sangat tertarik dan merasa tertantang untuk mengetahui lebih jauh masalah IT. Pernah terpikir untuk mengambil kuliah pada jurusan Teknologi Pendidikan jika diberi kesempatan. Aamiin.

Terakhir, sebenarnya masih banyak sih 😊 saya sangat tertarik dengan dunia desain. Termasuk didalamnya berupa kerajinan tangan atau sekedar ilmu mix and match dalam hal apapun. Seputar dunia perpakaian, halah ^^ atau cuma melapisi meja kerja. Remeh temeh namun suka. Semoga bisa diasah pada bab kreatifitasnya.

Baiklah, dari paparan ketiga hal di atas, intinya berupa ketertarikan. Bukan berarti sudah ahli ya. Pokoknya suka saja, lainnya sih banyak. Perlu ketekunan dan bukan hanya asal suka saja untuk diasah dan dikembangkan lebih lanjut.



#12



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH RUANG GURU

Sebagai warga di dalam lingkungan sekolah tentu saja pasti terlibat dalam rutinitas pekerjaan sekolah. Saya sebagai seorang guru mulai hari Senin sampai dengan Jum'at   hadir dan beraktivitas di sekolah. Menjadi tokoh pembelajaran di kelas, menyelesaikan tugas-tugas administrasi di ruang guru, kadang kala bercengkraman dengan siswa di koridor kelas ataupun di perpustakaan sekolah.  Namun mengingat padatnya jadwal mengajar, maka waktu saja banyak dibelanjakan di dalam pembelajaran. Sisa waktu, biasanya saya gunakan untuk mengoreksi tugas-tugas siswa, menyelesaikan segala administrasi guru yang sedikit. Maksudnya sedkit-sedikit diminta mengumpulkan berkas :) Nah kegiatan tersebut sering saya habiskan di ruang guru. Ruang guru adalah tempat yang nyaman untuk guru. Sayangnya bagi siswa belum tentu demikian. Siswa terkadang terlihat enggan untuk datang ke ruang guru. Misalnya siswa yang berkepentingan mengumpulkan tugas biasanya hanya menitip kepada  temannya untuk dikumpulkan

Contoh Miskonsepsi

Setiap memulai tahun pelajaran baru, saya yang biasanya mengajar di kelas X beberapa kali (jika tidak ingin disebut sering) menemui cerita yang sama. Diantaranya adalah siswa yang belum hafal perkalian. Karena untuk mempercepat proses kalkulasi selain paham konsep perkalian, siswa sangat disarankan hafal perkalian. Namun beberapa siswa masih kesulitan dalam hal ini. Selain itu, masalah operasi bilangan negatif positif juga sama. Masih saja mereka kesulitan menyelesaikannya padahal sudah menginjak kelas X di SMA. Bahkan, bila saya mengulang kembali konsep operasi bilangan. Kesalaha tetap terjadi lagi. Seolah pelajaran terdahulu mereka sulit sekali dirubah. Apa yang mereka pahami pada awal mengenal konsep operasi seringkali belum benar.  Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah miskonsepsi dan atau memang belum paham konsep. Saya sangat tertarik dengan faktor miskonsepsi. Karena hal ini perlu menjadi perhatian guru. Istilah yang kadang diberikan guru akan melekat e

Klinometer

Materi trigonometri sangat menarik untuk diajarkan. Salah satunya bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penugasan membuat klinometer. Dengan keterbukaan informasi saat ini, guru dapat dengan mudah memberikan tugas membuat klinometer. Guru cukup memberikan instruksi membuat klinometer dengan sumber informasi dari internet. Guru dapat memberikan beberapa situs yang dapat dirujuk siswa dalam membuat klinometer salah satunya di wikiHow . Guru dapat membebaskan siswa memilih untuk membuat klinometer dengan jenis tertentu. Biasanya dalam satu kelas, siswa akan membuat klinometer sebanyak tiga jenis. Beikut ini adalah contoh klinometer yang dibuat oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Koba. Model 1 Klinometer Model 1  Kelebihan   : pengamat dapat melakukan pengukuran seorang diri. Kekurangan: memerlukan penyangga atau  tempat meletakkan klinometer saat digunakan Model 2 Klinometer Model 2 Klinometer model 2 ini adalah klinometer yang paling banyak dibuat oleh