Langsung ke konten utama

Pedoman Hidup


“Kamusnya hidup kita adalah Al Qur’an, kalian mau mencari apa saja pasti ada di dalam Al Qur’an.” Jelas Risma.
“Iya kak, bahkan masalah hutang-piutang harus dicatat juga ada kan dalam Al Quran.” Anisa menambahkan. Teman-teman lainnya mengangguk mengiyakan.
“Iya ada, segala urusan hidup  kita semuanya diatur dan diarahkan dalam Al-Quran.” Terang Risma lagi.

Risma menjelaskan bahwa Al-Quran adalah sumber dari segala hukum dan aturan. Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Jika ingin sukses di dunia dan di akhirat harus mengikuti aturan dalam Al-Quran. Karena Islam itu mudah, namun tidak pula dimudah-mudahkan. Kuncinya adalah mengikuti semua pentunjuk dalam Al-Quran.

Risma menambahkan, bahwa AL-Quran bukankah barang yang sangat sakral sehingga hanya disentuh setiap Ramadhan saja. Selain waktu itu hanya berdebu di dalam lemari kaca. Al-Quran memang agung, namun keagungannya berupa ayat-ayat di dalamnya, bukanlah wujud fisiknya. Maka dengan membacanya, mempelajarinya dan mengamalkannyalah kita dapat mengetahui keagungan Al Quran yang sesungguhnya. Dan itu pula cara kita untuk sukses menjalani hidup baik di dunia maupun di alam keabadian nanti.

Aku tersenyum, mendengarkan dari jarak yang tidak jauh. Risma sudah dapat mengambil peran sebagai kakak Mentor hari ini. Materi yang didapatnya selama ini sudah dapat dipahaminya dengan baik. Materi tentang Al-Quran Sebagai Kunci Sukses Dunia Akhirat ini adalah materi awal mentoringnya saat kelas 10.  Saat ia baru bergabung dalam lingkaran kecil di mushola sekolah setiap Jum’atnya. Bedanya saat ini, yang mendapat materi adalah Annisa dan teman-teman lingkaran kecilnya. Semoga mereka dapat selalu duduk bersama dalam mempelajari Al Qur'an sampai benar-benar menjadi pedoman mereka dalam menjalani hari-harinya. Aamiin.


#4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH RUANG GURU

Sebagai warga di dalam lingkungan sekolah tentu saja pasti terlibat dalam rutinitas pekerjaan sekolah. Saya sebagai seorang guru mulai hari Senin sampai dengan Jum'at   hadir dan beraktivitas di sekolah. Menjadi tokoh pembelajaran di kelas, menyelesaikan tugas-tugas administrasi di ruang guru, kadang kala bercengkraman dengan siswa di koridor kelas ataupun di perpustakaan sekolah.  Namun mengingat padatnya jadwal mengajar, maka waktu saja banyak dibelanjakan di dalam pembelajaran. Sisa waktu, biasanya saya gunakan untuk mengoreksi tugas-tugas siswa, menyelesaikan segala administrasi guru yang sedikit. Maksudnya sedkit-sedikit diminta mengumpulkan berkas :) Nah kegiatan tersebut sering saya habiskan di ruang guru. Ruang guru adalah tempat yang nyaman untuk guru. Sayangnya bagi siswa belum tentu demikian. Siswa terkadang terlihat enggan untuk datang ke ruang guru. Misalnya siswa yang berkepentingan mengumpulkan tugas biasanya hanya menitip kepada  temannya untuk dikumpulkan

Contoh Miskonsepsi

Setiap memulai tahun pelajaran baru, saya yang biasanya mengajar di kelas X beberapa kali (jika tidak ingin disebut sering) menemui cerita yang sama. Diantaranya adalah siswa yang belum hafal perkalian. Karena untuk mempercepat proses kalkulasi selain paham konsep perkalian, siswa sangat disarankan hafal perkalian. Namun beberapa siswa masih kesulitan dalam hal ini. Selain itu, masalah operasi bilangan negatif positif juga sama. Masih saja mereka kesulitan menyelesaikannya padahal sudah menginjak kelas X di SMA. Bahkan, bila saya mengulang kembali konsep operasi bilangan. Kesalaha tetap terjadi lagi. Seolah pelajaran terdahulu mereka sulit sekali dirubah. Apa yang mereka pahami pada awal mengenal konsep operasi seringkali belum benar.  Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah miskonsepsi dan atau memang belum paham konsep. Saya sangat tertarik dengan faktor miskonsepsi. Karena hal ini perlu menjadi perhatian guru. Istilah yang kadang diberikan guru akan melekat e

Klinometer

Materi trigonometri sangat menarik untuk diajarkan. Salah satunya bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penugasan membuat klinometer. Dengan keterbukaan informasi saat ini, guru dapat dengan mudah memberikan tugas membuat klinometer. Guru cukup memberikan instruksi membuat klinometer dengan sumber informasi dari internet. Guru dapat memberikan beberapa situs yang dapat dirujuk siswa dalam membuat klinometer salah satunya di wikiHow . Guru dapat membebaskan siswa memilih untuk membuat klinometer dengan jenis tertentu. Biasanya dalam satu kelas, siswa akan membuat klinometer sebanyak tiga jenis. Beikut ini adalah contoh klinometer yang dibuat oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Koba. Model 1 Klinometer Model 1  Kelebihan   : pengamat dapat melakukan pengukuran seorang diri. Kekurangan: memerlukan penyangga atau  tempat meletakkan klinometer saat digunakan Model 2 Klinometer Model 2 Klinometer model 2 ini adalah klinometer yang paling banyak dibuat oleh