Langsung ke konten utama

Jalan Hidayah Anisa


Hari ini Anisa sangat kesal. Siswa mentoring yang baru enam bulan bergabung dengan Rohis itu sedang semangat-semangatnya belajar Islam menggerutu dan bercerita dengan kening berkerut. 

"Iya kan bu, hidayah itu dikejar dan ditangkap. Bukan malah sudah datang lalu dibiarkan pergi." Begitu gerutu Anisa tadi.

"Sudah tahu perintah berjilbab itu ada dalam Al-Qur'an, tetapi masih saja bilang 'nanti menunggu hidayah'. Keburu kabur hidayah itu." Muka Anisa semakin berlipat.


Kalimat-kalimat Anisa mengalir tanpa terbendung. Aku mendengarkan, mencoba merasakan hatinya yang bergemuruh semangat. Rupanya pemahaman Anisa akan hidayah sudah sangat baik. Gadis cantik itu mampu menjawab alasan temannya yang diingatkannya akan perintah menggunakan hijab.

Menanti hidayah, kata-kata itu seringkali dijadikan alasan untuk menunda perintah.  Bukan hanya soal mengapa belum berjilbab saja. Misalnya, saat kemampuan ekonomi sudah mumpuni untuk berhaji, kata-kata 'belum ada panggilan' akan dijadikan alasan. Klise memang, namun itu adalah realita. Bukankah Allah sudah memanggil, bahkan dengan keras. Kadang kita saja yang tidak mendengar atau sengaja pura-pura tidak mendengar.

Sayang sekali, bukankah hidayah itu adalah  petunjuk. Petunjuk bagi orang-orang yang beriman dengan sebenarnya. Bagi siapa yang mendapat petunjuk lalu mengambilnya, maka mereka adalah orang yang beruntung. 

Aku hanya mampu mendengar curahan hati Anisa, sambil mengingatkan agar tak lelah memberi nasehat kepada teman-temannya karena nasehat itu harus diulang-ulang. Semoga Allah menjadikan Annisa sebagai jalan hidayah bagi teman-temannya. Gadis cantik yang baik, tetap istiqomah ya nak.


#6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH RUANG GURU

Sebagai warga di dalam lingkungan sekolah tentu saja pasti terlibat dalam rutinitas pekerjaan sekolah. Saya sebagai seorang guru mulai hari Senin sampai dengan Jum'at   hadir dan beraktivitas di sekolah. Menjadi tokoh pembelajaran di kelas, menyelesaikan tugas-tugas administrasi di ruang guru, kadang kala bercengkraman dengan siswa di koridor kelas ataupun di perpustakaan sekolah.  Namun mengingat padatnya jadwal mengajar, maka waktu saja banyak dibelanjakan di dalam pembelajaran. Sisa waktu, biasanya saya gunakan untuk mengoreksi tugas-tugas siswa, menyelesaikan segala administrasi guru yang sedikit. Maksudnya sedkit-sedikit diminta mengumpulkan berkas :) Nah kegiatan tersebut sering saya habiskan di ruang guru. Ruang guru adalah tempat yang nyaman untuk guru. Sayangnya bagi siswa belum tentu demikian. Siswa terkadang terlihat enggan untuk datang ke ruang guru. Misalnya siswa yang berkepentingan mengumpulkan tugas biasanya hanya menitip kepada  temannya untuk dikumpulkan

Contoh Miskonsepsi

Setiap memulai tahun pelajaran baru, saya yang biasanya mengajar di kelas X beberapa kali (jika tidak ingin disebut sering) menemui cerita yang sama. Diantaranya adalah siswa yang belum hafal perkalian. Karena untuk mempercepat proses kalkulasi selain paham konsep perkalian, siswa sangat disarankan hafal perkalian. Namun beberapa siswa masih kesulitan dalam hal ini. Selain itu, masalah operasi bilangan negatif positif juga sama. Masih saja mereka kesulitan menyelesaikannya padahal sudah menginjak kelas X di SMA. Bahkan, bila saya mengulang kembali konsep operasi bilangan. Kesalaha tetap terjadi lagi. Seolah pelajaran terdahulu mereka sulit sekali dirubah. Apa yang mereka pahami pada awal mengenal konsep operasi seringkali belum benar.  Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah miskonsepsi dan atau memang belum paham konsep. Saya sangat tertarik dengan faktor miskonsepsi. Karena hal ini perlu menjadi perhatian guru. Istilah yang kadang diberikan guru akan melekat e

Klinometer

Materi trigonometri sangat menarik untuk diajarkan. Salah satunya bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penugasan membuat klinometer. Dengan keterbukaan informasi saat ini, guru dapat dengan mudah memberikan tugas membuat klinometer. Guru cukup memberikan instruksi membuat klinometer dengan sumber informasi dari internet. Guru dapat memberikan beberapa situs yang dapat dirujuk siswa dalam membuat klinometer salah satunya di wikiHow . Guru dapat membebaskan siswa memilih untuk membuat klinometer dengan jenis tertentu. Biasanya dalam satu kelas, siswa akan membuat klinometer sebanyak tiga jenis. Beikut ini adalah contoh klinometer yang dibuat oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Koba. Model 1 Klinometer Model 1  Kelebihan   : pengamat dapat melakukan pengukuran seorang diri. Kekurangan: memerlukan penyangga atau  tempat meletakkan klinometer saat digunakan Model 2 Klinometer Model 2 Klinometer model 2 ini adalah klinometer yang paling banyak dibuat oleh