Langsung ke konten utama

Evaluasi Keterlaksanaan dan Dampak Program Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Terhadap Profesional Guru

Kegiatan ini dilaksanakan di empat region. Yaitu region Medan, Jakarta, Semarang, dan Makasar. Setiap region mengundang 100 peserta dari provinsi pada region terkait.

Kegiatan untuk region Jakarta dilaksanakan di Hotel Sunlake, Jakarta Utara pada tanggal 22-24 Maret 2017. Ternyata peserta diundang dikarenakan pernah mengikuti kegiatan GTK Dikmen pada tahun 2016. Peserta dibedakan berdasarkan tiga kategori dasar pemanggilan. Pertama, peserta yang diundang dikarenakan pernah mengikuti Bimtek dan Pembinaan Karir Guru. Kedua, peserta yang diundang dikarenakan pernah mendapatkan Bantuan Dana/Hibah Penelitian. Diantaranya guru-guru yang MGMP nya mendapatkan dana blogrant. Dan teakhir, peserta yang diundang dikarenakan pernah mengikuti Lomba atau mendapatkan penghargaan. 

Kegiatan inti acara ini adalah pengisian angket tentang Evaluasi Keterlaksanaan dan Dampak Program Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah Terhadap Profesional Guru yang diberikan kepada tiga kelompok peserta. Namun. sebelum pengisian angket peserta dibekali berbagai materi, diantaranya adalah:

1. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter oleh Drs. Tarunasena, M.Pd.
2. Keterampilan Penyelesaian Masalah oleh Prof. Dr. Husaini Usman.
3. Standar Profesional Guru oleh Dr. Akhmad Nirwan, M.Pd.
4. Penyusunan Butir Soal oleh Prof. Dr. Sumarno.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah yaitu Drs. Anas Adam, M.Pd. sekaligus memberikan materi pertama tentang kompetensi guru Dikmen.

Pembukaan Kegiatan

Penyampaian Materi Keterampilan Penyelesaian Masalah

Penyampaian Materi Standar Profesional Guru



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH RUANG GURU

Sebagai warga di dalam lingkungan sekolah tentu saja pasti terlibat dalam rutinitas pekerjaan sekolah. Saya sebagai seorang guru mulai hari Senin sampai dengan Jum'at   hadir dan beraktivitas di sekolah. Menjadi tokoh pembelajaran di kelas, menyelesaikan tugas-tugas administrasi di ruang guru, kadang kala bercengkraman dengan siswa di koridor kelas ataupun di perpustakaan sekolah.  Namun mengingat padatnya jadwal mengajar, maka waktu saja banyak dibelanjakan di dalam pembelajaran. Sisa waktu, biasanya saya gunakan untuk mengoreksi tugas-tugas siswa, menyelesaikan segala administrasi guru yang sedikit. Maksudnya sedkit-sedikit diminta mengumpulkan berkas :) Nah kegiatan tersebut sering saya habiskan di ruang guru. Ruang guru adalah tempat yang nyaman untuk guru. Sayangnya bagi siswa belum tentu demikian. Siswa terkadang terlihat enggan untuk datang ke ruang guru. Misalnya siswa yang berkepentingan mengumpulkan tugas biasanya hanya menitip kepada  temannya untuk dikumpulkan

Contoh Miskonsepsi

Setiap memulai tahun pelajaran baru, saya yang biasanya mengajar di kelas X beberapa kali (jika tidak ingin disebut sering) menemui cerita yang sama. Diantaranya adalah siswa yang belum hafal perkalian. Karena untuk mempercepat proses kalkulasi selain paham konsep perkalian, siswa sangat disarankan hafal perkalian. Namun beberapa siswa masih kesulitan dalam hal ini. Selain itu, masalah operasi bilangan negatif positif juga sama. Masih saja mereka kesulitan menyelesaikannya padahal sudah menginjak kelas X di SMA. Bahkan, bila saya mengulang kembali konsep operasi bilangan. Kesalaha tetap terjadi lagi. Seolah pelajaran terdahulu mereka sulit sekali dirubah. Apa yang mereka pahami pada awal mengenal konsep operasi seringkali belum benar.  Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah miskonsepsi dan atau memang belum paham konsep. Saya sangat tertarik dengan faktor miskonsepsi. Karena hal ini perlu menjadi perhatian guru. Istilah yang kadang diberikan guru akan melekat e

Klinometer

Materi trigonometri sangat menarik untuk diajarkan. Salah satunya bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penugasan membuat klinometer. Dengan keterbukaan informasi saat ini, guru dapat dengan mudah memberikan tugas membuat klinometer. Guru cukup memberikan instruksi membuat klinometer dengan sumber informasi dari internet. Guru dapat memberikan beberapa situs yang dapat dirujuk siswa dalam membuat klinometer salah satunya di wikiHow . Guru dapat membebaskan siswa memilih untuk membuat klinometer dengan jenis tertentu. Biasanya dalam satu kelas, siswa akan membuat klinometer sebanyak tiga jenis. Beikut ini adalah contoh klinometer yang dibuat oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Koba. Model 1 Klinometer Model 1  Kelebihan   : pengamat dapat melakukan pengukuran seorang diri. Kekurangan: memerlukan penyangga atau  tempat meletakkan klinometer saat digunakan Model 2 Klinometer Model 2 Klinometer model 2 ini adalah klinometer yang paling banyak dibuat oleh