Artikel ilmiah populer adalah
salah satu bentuk Karya Tulis Ilmiah (KTI). KTI sendiri merupakan
karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara
sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa
baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik. Artikel
ilmiah berupa tulisan ilmiah populer
yang disebarkan melalui media massa. Oleh karenanya meskipun artikel ini
bersifat ilmiah, namun ditulis dengan menggunkan gaya bahasa populer sehingga
mudah dipahami oleh masyarakat umum.
Sebulan terakhir SMA Negeri 1 Koba mulai menggeliatkan penulisan
artikel ilmiah populer untuk siswanya. Pemicunya adalah adanya lomba
kepenulisan Karya Ilmiah Populer yang diadakan oleh Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebenarnya informasi tentang
diadakan lomba tersebut tidak langsung disampaikan secara tertulis ke pihak
sekolah. Tetapi penyebaran informasi lomba tersebut secara online cukup
efektif. Termasuklah SMA 1 Koba yang mengetahui informasi lengkap lomba dari
internet.
Ternyata hanya tersisa waktu satu minggu dari tenggat waktu yang
diberikan panitia lomba. Untungnya saat itu adalah pelaksaan UNBK. Sehingga
siswa kelas X dan XI tidak belajar efektif di sekolah. Waktu inilah yang
dimanfaatkan untuk membimbing siswa secara penuh. Maka berdasarkan informasi
dari guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas X, didapatkan beberapa nama
siswa yang telah memiliki kemampuan menulis cukup baik. Mereka adalah Irma,
Sella Violet, Ilam Maryam yang semuanya adalah siswa kelas X IPA 1 dan Nilam
Munawaroh siswa kelas X Bahasa
Awalnya memang membutuhkan tenaga ekstra untuk membimbing siswa
menulis ilmiah untuk pertama kalinya. Selama ini mereka dikenal guru bahasa
Indonesia memiliki kemampuan yang baik, namun terbiasa menulis cerita fiksi. Namun,
berbekal waktu tiga hari, semuanya selesai. Rinciannya, sehari full menulis
terbimbing dari pagi hingga sore. Lalu esoknya setelah cukup mengerti, siswa
meneruskan menulis dirumah. Lusa, kembali menulis terbimbing sekaligus editing
akhir. Selanjutnya naskah dicetak untuk diedit kaidah penulisan oleh guru
Bahasa Indonesia.
Hasilnya, sangat memuaskan. Ternyata, tidak sulit untuk
mengajarkan menulis karya ilmiah populer kepada mereka. Mereka cepat sekali
belajar. Akhirnya tim SMA Negeri 1 Koba dapat mengikuti lomba sebelum tenggat
waktu habis.
Berselang waktu dua minggu, akhirnya pengumuman pemenang Lomba
Menulis tiba. Senin, 15 Mei 2017 adalah tanggal yang dinantikan. Bertempat di
Sun Hotel Pangkalpinang, kegiatan pengumuman lomba dilaksanakan. Rupanya Jumlah naskah Karya
Tulis Ilmiah Populer yang masuk kepada panitia sebanyak 75 naskah dan 58 naskah
cerpen (lomba cerpen juga diadakan untuk SMP). Padahal awalnya panitia membatasi
peserta hanya 50 peserta masing-masing lomba. Namun tingginya amino peserta
meluluhkan panitia penyelenggara sehingga naskah tetap diterima.
Jumlah peserta yang banyak ini cukup membuat tim kami gelisah.
Namun tim kami percaya akan usaha maksimal sesuai pakem penulisan ilmiah
populer. Sehingga guru pembimbing tim kecil kami cukup optimis. Setidaknya keempat naskah tim kami memiliki kualitas yang
baik. Bedanya hanya ide, kedalaman dan kreatifitas analisa serta kekayaan diksi
dalam menulis.
Namuan rasa penasaran para peserta sangat diuji. Acara pengumuman
cukup lama disampaikan. Acara dibuka dengan Tari Sambut, kemudian berbagai kata
sambutan, dilanjutkan dengan komentar dan saran tim juri (juri berasal dari
Dinas Pendidikan Kota Pangkalpiang, Bangka Pos dan Kantor Bahasa) lalu Tari
kreasi dan Stand up Comedy. Baru kemudian akhirnya pengumuman dilakukan didahului dengan sambutan lagi. Ah,
sabar kami cukup diuji di sini.
Kemenangan Bersama Tim SMAN 1 Koba |
Finally, here we go... Tim kami berhasil menjadi juara III atas
nama Nilam Munawaroh kelas X Bahasa. Kemenangan ini adalah kemenangan bersama.
Setidaknya standar penulisan tim kami cukup diperhitungkan. Sebagai catatan,
karena keterbatasan waktu dan sumber bacaan maka daftar pustaka tim kami bersumber
dari internet dan itu tidak diperkenankan. Hanya itu, bila dipenuhi mungkin hasilnya akan
lebih baik lagi. Setidaknya ini adalah buah manis untuk pertama kali
keikutsertaan tim kami akan lomba yang diadakan Dinas Kearsipan. Padahal ini
adalah kegiatan rutin Dinas Kearsipan setiap tahun. Jadi, tahun depan harus
lebih baik lagi.
Komentar
Posting Komentar