Sebenarnya label curcol ini bak penampungan tulisan yang tidak terkategorikan. Misalnya saat ini, ketika saya ingin menulis tapi sekiranya kurang banyak manfaatnya. Hanya ingin bercerita, menumpaskan rasa hari ini. Iya hari ini.
Sejak pagi agenda sudah disusun, gaya :) Hari ini adalah jadwal menemani dua peneliti muda mengambil hasil uji air di BLH provinsi. Memang sekolah kami, SMAN 1 Koba masuk ke dalam 25 finalis Toyota Ecoyouth-10. Dari 2500 proposal se-Indonesia, Alhamdulillah salah satu proposal yang diajukan peserta didik kami masuk ke dalam 25 finalis terpilih. Mereka adalah Theodore Isaac dan Elfira Miranda. Dana penelitian 15 juta sudah mereka kantongi untuk penyelesaian proyek penelitian tersebut. Dan hari ini adalah puncak pembuktian hipotesis penelitian mereka.
Rencana pagi hari dengan menggunakan mobil sekolah kami, saya beserta dua peneliti muda itu akan mengambil hasil uji air secara mandiri. Namun setiba di sekolah kepsek menyampaikan akan mengantarkan kami seperti biasa ke BLH. Seperti ketika kami mengantarkan dua sampel air sebelumnya. Sayang waktu yang direkomendasikan kepsek adalah siang hari. Alhasil agenda pagi hari bubar. Saya tidak akan bisa kembali ke sekolah untuk menyelesaikan proses pembelajaran yang seyogyanya saya agendakan ulangan harian di jam terakhir. Pupus sudah harapan peserta didik di kelas yang akan ulangan tersebut. Saya berkali harus meminta maaf kepada mereka.
Lanjut, suasana hati kami sangat baik mengetahui hasil uji air kami sesuai harapan. Tujuan penelitian dalam hal ini tercapai. Rasa dag dig dug dua peneliti muda itu terbayar manis. Histeria kebahagiaan mereka luar biasa. Andai tadi sempat saya abadikan :) Mereka bersorak senang. Apalagi petugas laboratorium yang sangat bersahabat. Beliau dengan bahasa yang mudah dipahami dapat menjelaskan kepada dua peneliti muda kami. Muka berseri terpancar untuk menyambut tim Genba dari Toyota Ecoyouth nanti.
Beralih kepada urusan serius saya, terkait masa transisi saya. Perjuangan menelurkan selembar SK persetujuan penugasan saya sebagai guru yang akan dipekerjakan di SILN belum berakhir. Setelah upaya menghadap pihak BKD kabupaten dari saya, kepsek dan kadin kabupaten tak berbuah, maka hari ini saya ditemani kepsek menghadap kadin provinsi. Apalah pula namanya, selain dipimpong. Dari kadin provinsi kami diminta balik lagi ke kabupaten. Ingin rasanya bilang, terserah siapa saja yang membuat SK yang penting urusan saya kelar. Tolong jangan buat saya planga plongo sana sini. Regulasi peralihan GTK dikmen kabupaten ke provinsi ini sangat merepotkan.
Perjalanan bolak-balik kabupaten ke ibukota provinsi cukup menguras energi. Magribh mengantarkan saya masuk ke dalam rumah. Letih ternyata tak cukup ampuh untuk mengindahkan sms peserta GP Daring. Berbalas sms kurang melegakan. Sesaat beristirahat, saya lanjutkan membuka laptop. Layar besar menyelesaikan masalah minus mata. Melanjutkan berbalas pesan dan berkirim chat dengan peserta. Sambil mengomentari postingan dan mengecek aktifitas peserta hari ini.
Hari ini. Banyak hal yang didapat. Pelajaran berharga untuk nanti. Berhadapan dengan orang-orang besar butuh kelapangan hati. Meredam emosi jauh lebih menjaga harga diri. Menahan letih untuk berbagi. Bahkan mengorbankan pengembangan diri untuk pengembangan kompetensi generasi dini.
-Seketika ingat penelitian inobel yang tak kunjung usai-
Hidup memang pilihan.
Beragam pilihan ada, namun mesti ada yang dikorbankan.
Berbahagialah yang memiliki pilihan-pilihan itu
Karena pada sebagian yang lain, jangankan memilih
Mereka saja tidak mendapatkan pilihan
Hidup baginya adalah menjalani apa yang ditentukan
Bahkan sangat sedikit untuknya
Komentar
Posting Komentar