Langsung ke konten utama

ORIENTASI CALON GTK SILN 2016

Ini adalah pertemuan pertama seluruh peserta seleksi GTK SILN 2016 setelah dinyatakan lulus seleksi. Kegiatan orientasi ini pertama kali dilaksanaka dalam sejarah rekrutmen GTK SILN. Setidaknya itu yang saya ketahui sampai saat ini. Karena terhitung tahun 2015, sejak pengelolaan SILN dilimpahkan kepada Kemdikbud dari Kemenlu bentuk penyelenggaraan rekrutmen GTK SILN juga mengalami perubahan.

Orientasi dilakukan didua tempat. Tanggal 29-31 Oktober, orientasi dilaksanakan di Hotel The 101 Jakarta Sedayu Darmawangsa. Kemudian tanggal 31 Oktober s.d 2 November diadakan pelatihan pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) di Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PSDDK) di Sentul, Bogor untuk guru SILN. Sedangkan tenaga kependidikan  (Tendik) SILN akan melanjutkan acara Lokakarya Aktivasi Data Pokok Pendidikan SILN pada tanggal 31 Oktober bertempat tetap di The 101 Jakarta.

sumber: Grup SILN 2016


Dari rangkaian kegiatan,  terlihat jelas keseriusan Kemdikbud dalam memberikan pembekalan untuk calon GTK SILN 2016. Kegiatan berlangsung dari pagi hingga malam. Kadang pula, karena serunya diskusi pada sesi tanya jawab, membuat kegiatan beakhir melewati jadwal seharusnya. Adapun materi yang disampaikan saat kegiatan orientasi adalah sebagai berikut:

  1. Perlindungan WNI di Luar Negeri
  2. Tujuan SILN dan Penugasan Calon GTK ke Luar Negeri dengan Biaya APBN.
  3. Pembinaan Guru SILN.
  4. Pembinaan Tendik SILN dan Pengelolaan Dana Bantuan untuk SILN. 
  5. Penbinaan Karir GTK SILN.
  6. Kebijakan Dapodik untuk SILN.
  7. Menjadikan SILN Sebagai Bagian dari Zona Wilayah Bebas dari Korupsi dalam Rangka Peningkatan Mutu Pengelolaan  dan Penyelenggaraan Pendidikan di Luar Negeri.
Banyak hal menarik pada saat orientasi, salah satunya adalah kami, para calon GTK SILN 2016. Kami menunjukkan kekompakannya. Hal ini terlihat dari keterkejutan panitia penyelenggaraan kegiatan akan seragam pada saat pembukaan acara orientasi. Kami hadir ke acara dengan jas hitam, bahkan peserta perempuan berhijab kompak menggunakan jilbab berwarna merah. Bukan itu saja. Kami juga menggunakan pin tanda GTK SILN 2016. Ditambah lagi kami memakai seragam batik saat penutupan orientasi dan pembukaan kegiatan BIPA. 

Selain hal menarik, ada pula sesuatu yang menjadi catatan. Saya sangat salut dengan ketepatan waktu acara. Acara dimulai tepat sesuai waktu yang direncanakan. Dan yang paling menakjubkan adalah para pembicara yang merupakan para pembuat kebijakan di level pusat hadir tepat waktu, bahkan sebelum acara dimulai, sebelum peserta hadir. Saya tiba-tiba ingat bagaimana acara di daerah dilaksanakan. Membuang waktu dengan menunggu sang pembicara atau pejabat adalah hal lumrah. Jadi alangkah indahnya jika penyelenggaraan kegiatan seperti ini dicontoh oleh daerah. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENAH RUANG GURU

Sebagai warga di dalam lingkungan sekolah tentu saja pasti terlibat dalam rutinitas pekerjaan sekolah. Saya sebagai seorang guru mulai hari Senin sampai dengan Jum'at   hadir dan beraktivitas di sekolah. Menjadi tokoh pembelajaran di kelas, menyelesaikan tugas-tugas administrasi di ruang guru, kadang kala bercengkraman dengan siswa di koridor kelas ataupun di perpustakaan sekolah.  Namun mengingat padatnya jadwal mengajar, maka waktu saja banyak dibelanjakan di dalam pembelajaran. Sisa waktu, biasanya saya gunakan untuk mengoreksi tugas-tugas siswa, menyelesaikan segala administrasi guru yang sedikit. Maksudnya sedkit-sedikit diminta mengumpulkan berkas :) Nah kegiatan tersebut sering saya habiskan di ruang guru. Ruang guru adalah tempat yang nyaman untuk guru. Sayangnya bagi siswa belum tentu demikian. Siswa terkadang terlihat enggan untuk datang ke ruang guru. Misalnya siswa yang berkepentingan mengumpulkan tugas biasanya hanya menitip kepada  temannya untuk dikumpulkan

Contoh Miskonsepsi

Setiap memulai tahun pelajaran baru, saya yang biasanya mengajar di kelas X beberapa kali (jika tidak ingin disebut sering) menemui cerita yang sama. Diantaranya adalah siswa yang belum hafal perkalian. Karena untuk mempercepat proses kalkulasi selain paham konsep perkalian, siswa sangat disarankan hafal perkalian. Namun beberapa siswa masih kesulitan dalam hal ini. Selain itu, masalah operasi bilangan negatif positif juga sama. Masih saja mereka kesulitan menyelesaikannya padahal sudah menginjak kelas X di SMA. Bahkan, bila saya mengulang kembali konsep operasi bilangan. Kesalaha tetap terjadi lagi. Seolah pelajaran terdahulu mereka sulit sekali dirubah. Apa yang mereka pahami pada awal mengenal konsep operasi seringkali belum benar.  Banyak faktor yang mempengaruhinya. Diantaranya adalah miskonsepsi dan atau memang belum paham konsep. Saya sangat tertarik dengan faktor miskonsepsi. Karena hal ini perlu menjadi perhatian guru. Istilah yang kadang diberikan guru akan melekat e

Klinometer

Materi trigonometri sangat menarik untuk diajarkan. Salah satunya bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan adalah penugasan membuat klinometer. Dengan keterbukaan informasi saat ini, guru dapat dengan mudah memberikan tugas membuat klinometer. Guru cukup memberikan instruksi membuat klinometer dengan sumber informasi dari internet. Guru dapat memberikan beberapa situs yang dapat dirujuk siswa dalam membuat klinometer salah satunya di wikiHow . Guru dapat membebaskan siswa memilih untuk membuat klinometer dengan jenis tertentu. Biasanya dalam satu kelas, siswa akan membuat klinometer sebanyak tiga jenis. Beikut ini adalah contoh klinometer yang dibuat oleh siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Koba. Model 1 Klinometer Model 1  Kelebihan   : pengamat dapat melakukan pengukuran seorang diri. Kekurangan: memerlukan penyangga atau  tempat meletakkan klinometer saat digunakan Model 2 Klinometer Model 2 Klinometer model 2 ini adalah klinometer yang paling banyak dibuat oleh